Minggu, 20 Maret 2022 | 12:58 WIB
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Saat ini banyak sosialita yang gemar mengoleksi tas mewah (luxury bag), baik itu hanya untuk memenuhi hasrat belanjanya maupun investasi.
Ada begitu banyak brand luxury handbag yang menawarkan berbagai koleksi premium dan terbatas, tentunya dengan harga yang cukup fantastis.
Namun bagi kaum sosialita, khususnya perempuan, mengoleksi luxury bag bukan hanya menjadi bagian dari gaya hidup, namun juga suatu gengsi dan memberikan kepuasan tersendiri.
Lalu bagaimana cara memilih luxury bag yang asli (authentic) agar tidak tertipu 'barang palsu'?
Pengusaha sekaligus luxury bag collector, dr Rininta Christabella memberikan sederet tips dalam memilih tas yang asli.
Ia menyebutkan salah satu brand ternama dunia yang memiliki begitu banyak koleksi barang luxury, yakni Hermes.
1. Kenali dari bau materialnya
Ia menjelaskan bahwa hal pertama yang dapat diidentifikasi adalah melalui bau dari material koleksi tas yang akan dibeli, karena Hermes memiliki bau yang sangat khas.
"Ini yang asli contohnya yang paling gampang itu dari baunya," kata dr Bella, dalam Exclusive Talk Show & Live Top Investment 2022 & How To Know Fake vs Authentic, Jumat (18/3/2022).
2. Logo Hermes palsu terlihat kurang rapih
Selanjutnya, perbedaan yang dapat dilihat dari koleksi asli dengan yang palsu adalah terkait kerapian logonya.
"Kemudian Hermes bikin logo sangat bersih, rapi, dan apik. Kalau yang fake-nya agak sedikit kurang rapi lah ya," jelas dr Bella.
Sebagai kolektor tas mewah, dr Bella pun mengakui bahwa saat ini produsen tas mewah palsu memang semakin pintar dalam mensiasati produk palsunya itu agar memiliki kemiripan yang mendekati sempurna dengan produk asli.
Namun ia menekankan, para kolektor juga tidak boleh kalah cerdas dari produsen barang mewah palsu itu. Sehingga menurutnya, ketelitian dalam melihat material maupun detail desain suatu produk mewah, termasuk luxury bag sangat diperlukan.
Terlebih karena tidak sedikit uang yang dikeluarkan untuk memiliki barang mewah tersebut.
"Cuma ya kembali lagi, sekarang kan (produsen dan penjual tas mewah palsu) makin pintar, jadi kitanya yang harus makin pintar, hati-hati sekilas sama banget," papar dr Bella.
3. Teliti jahitan dan material dustbag
Lebih lanjut ia menambahkan bahwa perbedaan antara tas Hermes palsu dan asli bisa dilihat pula dari dustbag dan box untuk packagingnya.
Pada dustbag Hermes palsu, jahitan akan terlihat kasar dan logonya pun terlihat pudar, ini tentunya berbeda dari material dustbag untuk koleksi yang asli.
"Bedanya tas authentic sama palsu tergantung tipe KW-nya. Pertama, dari dustbag, kedua box-nya, kalau dustbag untuk yang fakenya yang bagus banget itu logonya agak sedikit luntur, kemudian jahitannya kasar bisa dirasakan. Kalau tas authentic jahitannya rapi dan dustbagnya bahannya halus," tegas dr Bella.
4. Hermes asli, memiliki hologram pada box yang hanya bisa terlihat melalui sinar ultraviolet
Untuk box-nya pun akan terlihat perbedaannya dari hologram yang hanya ada pada box produk asli.
"Kedua, boxnya itu warnanya berbeda. Kalau kita punya sinar uv (ultraviolet) di rumah, itu kalau yang asli ada hologram Hermes-nya, kalau yang palsu itu nggak ada hologram Hermes-nya," tutur dr. Bella.
Lalu untuk logonya, dr Bella memaparkan lebih rinci bahwa logo Hermes yang asli tampak rapi dan proporsional serta tidak berantakan. Ini menandakan bahwa koleksi tersebut memang didesain khusus dan istimewa karena nilai jualnya yang tinggi.
Namun jika pembeli tidak teliti, maka bisa saja terkecoh deng an keaslian produk luxury bag hanya dilihat dari logonya saja. "Ketiga, logo yang ada di dalam tas tersebut, yang di luar itu kalau yang asli itu rapi, nggak terlalu gemuk, dan tidak belepotan. Kalau yang fake itu sedikit belepotan, meskipun almost perfect juga," kata dr Bella.
5. Perhatikan jumlah jahitannya
Ciri lainnya yang menunjukkan perbedaan antara tas Hermes asli dan palsu adalah terletak pada jumlah jahitannya.
Tas Hermes palsu memiliki jahitan double yang jumlahnya random, bisa 1 maupun 3. Berbeda dengan Hermes Birkin size 25 asli yang hanya memiliki total 2 jahitan double.
"(ciri) keempat, dari jumlah jahitan. Jika yang kita bandingkan itu Hermes Birkin size 25, terdiri dari 5 jahitan kalau tas fake-nya. Kalau yang asli itu hanya 2 jahitan yang di double di handle-nya, kalau yang fake itu random bisa 1, bisa 3," jelas dr. Bella.
Sedangkan Hermes Birkin size 30 yang asli, memiliki total 3 jahitan double dekat handle-nya.
Kendati demikian, dr Bella kembali menekankan bahwa semakin lama para produsen tas mewah palsu ini bisa saja semakin pintar dalam mempelajari detail produk luxury bag dari brand Hermes.
"Cuma kalau jahitan, hati-hati juga karena dengan beriringnya waktu bisa juga yang fake juga akan belajar bagaimana menjahit yang asli," papar dr Bella.
Sehingga ia mengingatkan agar para pembeli maupun kolektor luxury bag seperti Hermes 'cerdas' dalam mengenali produk yang dibidik melalui baunya yang sangat khas material leather, tanpa ada unsur bau kimia maupun plastik.
"Kemudian dari baunya itu yang paling penting. Kalau tas Hermes yang asli itu baunya benar-benar tas Hermes, bau tas kulit (leather), nggak ada bau plastik, nggak ada bau kimianya. kalau yang fake 'kamu bisa rasain banget sih baunya beda'," tegas dr Bella.
dr Bella kembali menyebut salah satu ciri yang menandakan keaslian produk luxury bag Hermes yang dibeli adalah dari receipt-nya.
"Untuk receipt saya terangkan ya, mostly 1 tas hermes akan keluar dengan 1 original receipt. Jadi kalau dicopy atau dengan alasan tertentu, itu boleh diauthentification lagi, karena biasanya dari Hermes 1 tas 1 receipt. Coming biasa tanpa receipt atau copy tanpa alasan yang jelas," kata dr Bella.
Ciri lainnya yang ia sebutkan adalah terkait detail handle shape untuk tas Hermes yang asli didesain khusus dan sangat sesuai dengan tangan, tidak terasa kaku.
"(Namun) untuk yang fake, handle-nya tegap kaku agak tinggi. Buckle-nya biasa, tidak mulus, dapat diputar jika fake (palsu) cuma kembali lagi tergantung kualitas fake-nya," pungkas dr Bella.
Penulis: Fitri Wulandari | Editor: Dewi Agustina
Comments